Sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona yang semakin meluas, pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan menutup sekolah selama pandemi COVID-19. Kebijakan ini menyebabkan anak tidak bisa pergi ke sekolah dan harus mengikuti pembelajaran jarak jauh. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, kegiatan belajar di rumah ternyata tidak mudah untuk dilakukan. Kesulitan tidak hanya dialami oleh anak, tetapi juga orangtua sebagai pendamping kegiatan belajar di rumah. Padahal, orangtua memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan proses pembelajaran jarak jauh agar anak tetap semangat dan dapat menangkap pelajaran dengan baik.
Sumber gambar: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4368595/cara-agar-anak-fokus-belajar-online-saat-pandemi
Agar pelaksanaan kegiatan belajar di rumah menjadi efektif dan menyenangkan untuk anak dan orangtua, berikut tips yang diberikan oleh UNESCO:
- Buat rutinitas harian secara terstruktur
Orangtua dapat mengajak anak untuk menyusun jadwal hariannya, seperti jadwal pelajaran, bermain, waktu istirahat, tidur, dan juga waktu menggunakan gadget. Ajak anak untuk dapat melakukan aktivitasnya seperti biasa, yaitu bangun pagi dan sarapan di jam tertentu, lalu melanjutkan aktivitas sesuai dengan yang sudah direncanakan. Dalam menyusun jadwal, orangtua perlu memperhatikan lamanya waktu belajar. Umumnya, anak dapat berkonsentrasi penuh selama 20 menit. Oleh karena itu, anak bisa beristirahat sejenak setelah belajar selama 20 menit.
- Awasi dan dukung proses belajar anak
Dorong anak untuk membaca kembali materi pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Orangtua dapat hadir dan menemani anak belajar di rumah. Orangtua juga dapat melibatkan anak yang lebih tua untuk membantu adiknya menyelesaikan tugas sekolah. Sebisa mungkin, orangtua menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak.
- Libatkan anak secara aktif dalam kegiatan belajar
Berikan apresiasi sederhana atas hal baik yang dilakukan anak, misalnya mengikuti jadwal harian tanpa diingatkan, belajar secara mandiri, atau menyelesaikan tugas yang diberikan. Ajak anak untuk dapat merefleksikan pelajaran yang diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari. Orangtua dapat memberikan pertanyaan terbuka mengenai pelajaran yang didapat, tugas yang sedang dipelajari, atau aktivitas belajarnya.
- Dorong anak untuk rajin bertanya
Berikan kesempatan pada anak untuk menanyakan materi yang tidak dipahami. Orangtua juga dapat mendiskusikannya dengan cara yang dapat menarik minat anak sehingga anak terdorong untuk bertanya.
- Gunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Agar anak tidak bosan dengan kegiatan belajar yang dilakukan di rumah, orangtua dapat menggunakan berbagai metode pembelajaran. Orangtua dapat menggunakan internet untuk mencari bahan ajar atau inspirasi terkait metode pembelajaran yang bisa dilakukan di rumah.
- Bangun komunikasi dengan sekolah
Orangtua perlu tetap terhubung dengan pihak sekolah untuk mencari informasi terkait materi pembelajaran dan hal lain yang dapat menunjang kegiatan belajar di rumah. Orangtua juga dapat berdiskusi dengan pihak sekolah terkait kesulitan atau kondisi anak selama belajar di rumah.
Hal terpenting yang perlu dipahami orangtua dalam mendampingi anak belajar di rumah, yaitu mengelola ekspektasi terhadap proses belajar. Orangtua perlu melihat kondisi anak dan bersikap fleksibel karena kondisi pandemi ini tidak ideal dan tidak mudah bagi siapapun, termasuk anak. Penting untuk tetap melibatkan anak pada aktivitas fisik dan membatasi penggunaan gadget di rumah.
Bagi orangtua yang bekerja, penting untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam menyesuaikan diri di tengah kondisi seperti saat ini. Meskipun mungkin tidak mudah, orangtua perlu membicarakan hal ini dengan anggota keluarga yang lain atau kolega terdekat agar dapat saling membantu dalam mendampingi anak belajar di rumah. Hal lain yang bisa dilakukan, yaitu dengan mencari tutor atau guru privat yang bisa menemani anak belajar di rumah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Apabila anak sudah dapat menggunakan gadget atau teknologi, orangtua dapat memanfaatkan teknologi untuk sesekali terhubung dengan anak yang sedang belajar di rumah. Namun demikian, adanya teknologi atau kehadiran pihak lain dalam mendampingi proses belajar tidak kemudian menggantikan peran orangtua sebagai pendamping utama anak di rumah. (Wirdatul Anisa, M.Psi, Psikolog, pengampu “Counseling Corner” BKPP Kabupaten Sleman)
Apabila Anda ASN Pemerintah Kabupaten Sleman ingin menyampaikan pertanyaan terkait artikel tersebut di atas dapat disampaikan melalui https://konseling.slemankab.go.id.
Referensi:
https://en.unesco.org/news/covid19-quick-tips-support-your-children-learning-home
https://www.houstonmethodist.org/blog/articles/2020/aug/virtual-learning-5-tips-for-working-parents/
Be the first to comment